Ketika Pakaian Bicara: Fashion Unik, Dekorasi Custom, Inspirasi Gaya Hidup

Hari ini aku pengen cerita soal sesuatu yang sering bikin aku senyum tiga kali lebih lebar: ketika pakaian dan dekorasi rumah mulai “ngomong” sendiri. Bukan berarti bajuku tiba-tiba bisa bicara (meskipun kadang aku berharap begitu, biar mereka ngingetin kalo ada yang belum dicuci), tapi kalau kita telaten, pakaian dan barang-barang di rumah bisa ngasih pesan jelas soal siapa kita, mood kita, bahkan mimpi-mimpi kecil yang kita simpan di laci.

Fashion Unik: bukan sekadar merek terkenal

Waktu masih kuliah, aku sering beli kaos print lucu di pasar seni. Ada yang gambar kucing pake kacamata, ada yang tulisan receh tapi nempel di hati. Orang mungkin mikir, “Loh kok beli yang aneh-aneh?” Tapi buat aku, itu semacam bahasa. Fashion unik itu bukan soal label, melainkan tentang memilih sesuatu yang bikin kita merasa nyaman jadi diri sendiri. Kalau ada yang nge-tanya, “Itu beli di mana?” aku jawab santai, “Dapet di jalan, ikut hati.”

Aku juga mulai nge-explore mix and match barang thrift dengan potongan baru. Ternyata paduan vintage blazer + sneakers putih bisa jadi statement yang ngga ribet tapi tetap eye-catching. Triknya cuma satu: percaya diri. Kalo kamu percaya diri, semua item bakal jadi punya cerita. Dan cerita itu yang bikin orang lain mikir, “Wah, dia beda.”

Custom Dekorasi: rumah yang bercerita

Di rumah, aku suka banget nge-custom barang. Mulai dari bantal yang aku bordir nama kucing imajiner (iya, dia beneran ada di hati), sampai lampu yang kubuat dari botol bekas. Bukan demi viral, tapi demi keintiman. Dekorasi custom itu bikin rumah terasa personal—seperti journal yang bisa disentuh. Kalo ada tamu, mereka ga cuma lihat ruangan; mereka baca halaman-halaman hidupku lewat benda-benda kecil.

Contoh kecil: ada rak buku yang aku cat ombre sendiri. Satu lapis putih, satu lapis biru laut, dan yang terakhir hijau daun. Tiap warna punya kenangan: putih buat awal baru, biru buat momen tenang, hijau buat ide-ide segar. Sekarang, tiap kali aku ambil buku, rasanya kayak lagi scroll feed masa lalu versi nyata.

Gaya hidup yang ngga ribet tapi bermakna

Gaya hidup yang aku pilih bukan tentang mengejar trend sampai lupa napas. Aku lebih suka “slow curation”: milih barang yang memang punya fungsi atau cerita. Misal, aku punya satu sweater yang selalu kupakai waktu lagi butuh semangat. Bukan karena spanking-new, tapi karena dia udah nemenin beberapa perjalanan penting. Itu nilai lebih yang ngga bisa dibandingin sama diskon 70% sekalipun.

Selain itu, aku juga lagi rajin dukung kreator lokal. Bukan cuma supaya kelihatan keren, tapi karena aku pengen duitku balik ke orang-orang yang kerja keras. Dukung kreator itu gampang: beli produk mereka, share postingan, atau sekadar bilang, “Keren banget, kak!” Kadang kata itu yang bikin mereka semangat bikin hal-hal baru lagi.

Ngomong-ngomong soal inspirasi, aku sering ketemu ide-ide random pas lagi ngopi atau jalan sore. Kadang ide itu cuma sekilas, tapi aku catat di note ponsel. Niatnya sih biar suatu hari bisa diwujudkan jadi proyek kecil—entah itu koleksi kaos custom, atau mini-pameran dekorasi rumah. Yang penting, jangan pernah remehkan bisikan kecil dari hati itu.

Kalau kamu lagi iseng mau lihat referensi unik dan ide DIY, coba deh intip beberapa situs atau toko yang bener-bener fokus ke karya tangan. Salah satu yang sempat bikin aku mupeng adalah taylormadenw —banyak banget hal-hal yang bisa jadi inspirasi buat custom project kecil di rumah.

Jangan takut nyeleneh, itu justru bikin hidup seru

Aku percaya: keberanian buat tampil beda itu esensial. Bukan untuk pamer, tapi untuk kasih ruang pada kreativitas. Pernah suatu kali aku pakai jaket neon ke acara yang mayoritas pakai warna netral. Reaksi? Campur aduk. Ada yang nyeletuk “Kebetulan banget,” ada yang serius bilang “Kamu berani ya.” Aku cuma senyum, karena jaket itu emang mewakili mood hari itu—ribet sekaligus bahagia.

Di akhir hari, fashion dan dekorasi itu lebih dari estetika. Mereka adalah medium buat ngomong tanpa harus buka mulut. Mereka ngingetin kita siapa diri kita, apa yang kita hargai, dan kadang, apa yang kita takutkan. Jadi, kalo besok kamu ngerasa pengin ngubah sedikit gaya atau nambah elemen custom di rumah, lakukan aja. Mulai dari hal kecil: ganti sarung bantal, jahit patch lucu di denim, atau cat satu dinding dengan warna yang bikinmu semangat. Itu semua adalah perayaan kecil atas dirimu sendiri.

Sekian catatan malam ini. Kalau kamu punya barang yang punya cerita lucu atau sedih, share dong. Siapa tahu kita bisa kumpulin cerita-cerita itu jadi pameran mini atau sekadar jadi bahan ketawa bareng. Hidup memang lebih asyik kalau dipakai buat bereksperimen—bahkan sama pakaian sekalipun.